Apakah kamu pernah merasa ngilu, sakit atau seperti kesemutan pada gigi, misalnya ketika makan yang manis-manis, sangat panas, atau sangat dingin? Kamu mungkin menderita gigi sensitif.
Penderita gigi sensitif ini sangat banyak lho di Indonesia. Survey yang dilakukan oleh FKG Universitas Padjadjaran pada tahun 2009 menunjukkan bahwa 65% orang Indonesia menderita gigi sensitif. (Sumber: Okezone)
Meskipun temannya banyak, bukan berarti kamu harus bangga, khan? Gigi sensitif bisa sangat menyiksa, dan ini harus segera diatasi! 🙂

Rasa ngilu pada gigi sensitif tidak selalu konstan. Bisa datang dan pergi. Namun jika kamu selalu merasa ngilu ketika makan atau minum apapun, maka bisa jadi itu pertanda masalah yang lebih serius. Segera datangi dokter gigi dan konsultasikan apa yang kamu rasakan, untuk menemukan penyebabnya, dan mengatasinya secara tuntas 🙂
Apa penyebab gigi sensitif?
Pada gigi yang sehat, jaringan berpori bernama DENTIN akan terlindung oleh gusi dan cangkang keras bernama ENAMEL atau EMAIL (Baca juga: Mengenal Anatomi Gigi Manusia).
Pada DENTIN terdapat lubang mikroskopis bernama TUBULUS yang terhubung dengan syaraf gigi. Ketika DENTIN ini terbuka, maka rasa ngilu bisa timbul ketika terpicu oleh makanan atau minuman tertentu.

Lalu apa yang menyebabkan DENTIN terbuka?
Ada banyak kemungkinan penyebab sehingga DENTIN bisa terbuka. Diantaranya adalah:
- Gusi yang bermasalah (misalnya menyusut/turun atau terluka) akibat cara sikat gigi yang kurang tepat. Bisa juga karena penyakit tertentu pada gusi
- Pernah mengalami retak atau patah pada gigi
- Pernah meratakan gigi dengan gerinda (biasanya dilakukan ‘Ahli Gigi’ atau ‘Tukang Gigi’)
- Penumpukan karang gigi yang parah
- Erosi pada ENAMEL
- dll..
Bagaimana merawat gigi sensitif?
Jika kamu mengalami gigi sensitif, maka segera kunjungi dokter gigi untuk mendapatkan diagnosa yang menyeluruh dan menentukan perawatan yang tepat. Namun beberapa cara di bawah ini bisa kamu lakukan sebagai langkah pencegahan:
- Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut supaya tidak merusak lapisan gusi dan gigimu
- Gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif yang mengandung zat aktif pengurang sensitifitas gigi
- Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu kecut, manis, panas atau dingin selama gigimu masih sensitif. Itu sama saja dengan menyiksa diri sendiri :d
- Rutin periksa ke dokter gigi, setidaknya 6 bulan sekali. Merasa baik-baik saja belum tentu baik-baik saja betulan lho.
Intinya, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati 😉
Oke, cukup jelas ya? Kalau ada yang mau didiskusikan monggo meninggalkan komentar atau pertanyaan melalui formulir komentar di bawah ini 🙂
Salam gigi sehat senyum manis ceria!
Leave a Reply